Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Peran Guru Inti Dihapus dalam implementasi kurikulum 2013. Hal ini dilakukan agar implementasi
kurikulum itu dapat lebih efektif dan efisien.
Berdasarkan hasil evaluasi implementasi kurikulum 2013 yang
dilakukan terbatas dan bertahap tahun lalu, diketahui ada banyak kekurangan.
Setelah dirunut, kekurangan itu disebabkan banyaknya tahap yang harus dilalui
sampai kurikulum tersebut benar-benar diterapkan pada peserta didik.
Dari narasumber pelatihannya ke instruktur nasional, ke guru
inti, dan guru sasaran. Sekarang guru intinya kita buang karena semakin banyak
tahapnya, semakin besar rembesannya," kata Nuh di kampus Universitas
Terbuka, Tangerang Selatan, Selasa (14/1/2014).
Dengan dihapusnya peran guru inti dalam implementasi
kurikulum 2013, Nuh berharap guru sasaran akan lebih paham konsep dan materi
mengenai kurikulum tersebut. Pelatihan guru sasaran akan dilakukan langsung
oleh instruktur nasional.
"Guru inti kita delete karena dari pengalaman kemarin
ada gap. Kita hilangkan guru inti dan langsung masuk ke guru sasaran,"
ujar Nuh.
Kurikulum 2013 akan terus berlaku di kabinet selanjutnya.
Saat ini Kemdikbud tengah merumuskan anggaran dan aturan hukum agar pelaksanaan
kurikulum tersebut agar sah secara konstitusi.
Kurikulum 2013 telah diimplementasikan secara terbatas dan
bertahap pada tahun 2013. Implementasi ini dilakukan di ribuan sekolah di
sejumlah daerah.
Untuk 2014 implementasi
kurikulum 2013 akan dilakukan bertahap mulai pekan kedua di bulan Juli.
Capaiannya lebih luas dengan melibatkan 208.000 sekolah di semua jenjang dengan
31 juta siswa, dan 1,3 guru, kepala sekolah, serta pengawas.