Pencegahan Tindak Kekerasan Anak
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh memastikan pelajaran
sistem reproduksi masuk dalam kurikulum 2014. Dia mengatakan kebijakan itu
merupakan salah satu bentuk pencegahan tindak kekerasan pada anak.
Dalam Kurikulum Terbaru SD tersebut, anak kelas 1 SD sudah
mulai diberikan pelajaran sistem reproduksi. "Pelajaran reproduksi untuk
anak kelas 1 SD jangan dibayangkan dijelaskan secara biologi, tapi masuk dalam
tema," kata Nuh, Jumat (16/5/2014).
Nuh mencontohkan, tema tentang kebersihan diri pun bisa
memuat materi soal pelajaran reproduksi itu. "Menyangkut kebersihan diri,
(diajarkan) termasuk underwear awareness.
Jadi, anak-anak
diajarkan untuk lebih perhatian terhadap daerah-daerah tubuh yang ditutupi r"
kata Nuh.
Contoh cara pengajaran soal kesadaran pengenaan pakaian
dalam itu pun dituturkan Nuh.
Yang ditutupi itu barang mahal. Barang
mahal pasti dirangkapi dobel-dobel. Beda dengan kuping, dahi yang dibiarkan
terbuka kan," kata dia di Kantor Kemendikbud.
Selain pendidikan sistem reproduksi, imbuh Nuh, kurikulum
2014 juga memasukkan pendidikan pemberdayaan anak sejak dini.
Adapun pendidikan
agama dan budi pekerti tetap menjadi pendidikan yang wajib ada dalam kurikulum
2014.
Menurut Nuh, pada akhir Mei 2014 akan ada aksi yang
ditandatangani para aktivis dan lembaga sebagai bagian dari komitmen untuk
mencegah terjadinya kekerasan pada anak.
Dia menyebutkan beberapa aktivis dan lembaga yang terlibat
dalam aksi itu antara lain Yeny Wahid, Linda Gumelar, KPAI, dan Kementerian
Kesehatan.