Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Nilai UN dan Rapor Penentu SNMPTN 2014 dan Rektor
Universitas Negeri Semarang Prof Fathur Rokhman menjelaskan nilai ujian
nasional (UN) dan nilai rapor menjadi penentu dalam Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014.
Menurut dia, SNMPTN tahun lalu sebenarnya sudah
mengintegrasikan UN sebagai syarat masuk PTN, tetapi baru sebatas dilihat dari
kelulusan siswa dalam UN, sementara nilai UN yang didapat belum diperhitungkan.
"Jadi, bukan hanya nilai rapor yang diperhitungkan.
Memang agak berbeda dibandingkan dengan sistem penilaian SNMPTN tahun
lalu," kata Penanggung Jawab SNMPTN Panitia Lokal 42 Semarang itu di
Semarang, Rabu.
Akan tetapi, kata dia, sistem SNMPTN tahun ini lebih
mengintegrasikan UN sebagai syarat masuk, yakni memperhitungkan nilai yang
didapat siswa pada mata pelajaran yang diujikan dalam UN, diramu dengan nilai
rapor.
"Kalau dulu (SNMPTN tahun lalu 2013), siswa lolos
SNMPTN, kemudian dilihat kelulusan UN-nya. Asalkan lulus UN ya lolos. SNMPTN
tahun ini tidak sebatas itu, nilai UN murni yang didapatkan siswa juga
dilihat," katanya.
Nilai UN murni yang didapat siswa akan diolah dengan
perolehan nilai rapornya semasa di sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat
untuk menentukan yang bersangkutan lolos SNMPTN atau tidak.
"Meski lulus UN tetapi nilainya jelek, ya akan kalah
dengan mereka yang nilai UN-nya lebih baik. Karena itu, kami ingatkan agar
siswa menyiapkan diri menghadapi UN agar memperoleh nilai yang maksimal,"
katanya.
Ia mengimbau para peserta UN nantinya juga tetap menjaga
kejujuran dalam pelaksanaan UN, serta menghindari perilaku-perilaku curang
karena dampaknya justru bisa merugikan siswa yang bersangkutan.
"Kalau terbukti melakukan kecurangan dalam UN kan malah
rugi sendiri. Bisa-bisa tidak diikutkan SNMPTN. Sekolahnya rugi, siswanya juga
kasihan. Karena itu siapkan diri menghadapi UN, bukan sekadar lulus,"
katanya.