Komputer dan Internet Cekak, Ujian Online Amburadul
Pelaksanaan Ujian Nasional 2015 (UN) secara online di Kota
Tasikmalaya, Jawa Barat, tak berjalan lancar akibat tak tersedianya komputer
dan jaringan Internet. Tidak semua sekolah di Tasikmalaya memiliki banyak
komputer untuk ujian. Selain itu, tidak semua sekolah memiliki jaringan
Internet yang bagus.
"UN secara online 2015 kami dukung, bagus. Tapi yang harus
dipertimbangkan adalah soal ketersediaan infrastruktur," kata Kepala Dinas
Pendidikan Kota Tasikmalaya Achdiat saat simulasi ujian nasional di SMP Negeri
5 Kota Tasikmalaya, Jumat, 27 Februari 2015.
Kemampuan anak dalam mengoperasionalkan komputer, diakui
Achdiat tidak ada masalah. Semua siswa, kata dia, sudah dapat mengoperasikan
komputer. "Tapi yang dipersoalkan, daerah sanggup atau tidak menyiapkan
infrastruktur IT," katanya.
Achdiat menyarankan, perlu adanya uji coba sebelum ujian
nasional dilakukan serentak di semua sekolah. Misalnya, ada satu sekolah yang
ditunjuk untuk pelaksanaan ujian nasional secara online. Tahun berikutnya
sekolah peserta UN online bisa ditambah hingga semua sekolah bisa melaksanakan
UN online.
Dia juga berharap, pemerintah pusat memberlakukan target
dalam UN online ini. "Saran saya ada target-terget tertentu, misalnya 10
tahun nanti (UN online dilaksanakan serempak)," ujarnya.
Acdhiat memisalkan, harga satu unit komputer sekitar Rp 5-10
juta. Jika satu sekolah memiliki 300 siswa yang akan melaksanakan UN online,
maka sekolah tersebut harus menyediakan 300 komputer. "Kebutuhan pengadaan
komputer saja sudah Rp 3 miliar untuk satu sekolah," katanya. "Itu untuk
sekolah negeri, belum lagi sekolah swasta," katanya. Selain komputer,
sekolah juga membutuhkan server. Harga satu server sekitar Rp 24 juta.
"Satu sekolah membutuhkan 3 server," katanya.
Teknis pelaksanaan UN online, Achdiat mengatakan pihak Dinas
belum sepenuhnya mengetahui. Dinas Pendidikan, kata dia, belum menerima
sosialisasi soal UN online dari pemerintah pusat. "Yang disayangkan info
datang lebih awal, tapi belum disosialisasikan oleh Dinas," kata dia.
Fauzan Nur Qalbi, salah seorang siswa SMPN 5 Tasikmalaya,
mengatakan dirinya sudah mengikuti try out UN online dua kali. Setiap try out,
kata dia, selalu gagal karena masalah koneksi Internet. "Koneksi Internet
tidak lancar," katanya. Try out, menurut Fauzan, diikuti sebanyak seribu siswa.
Koneksi Internet, kata dia, hanya terkoneksi dalam beberapa menit saja.
"Selebihnya putus," ujarnya.